RENSINGBAT.DESA.ID_Hari ini Kamis, (26/7/2018) pemerintah Desa Rensing Bat di sambangi Tim Peneliti Inovasi Desa (TPID) Sakra Barat, Tim ini datang ke Desa Rensing Bat dalam rangka penelitian tentang apa yang selama ini sudah dilakukan oleh masyarakat terutama pemuda-pemuda kreatif yang telah membangun tehnologi sistem keamanan, Pembuatan Film dan yang juga selama ini dikembangkan oleh tim penggerak PKK Desa Rensing Bat yaitu pembuatan Rengginang berbahan Ubi kayu dan Rumput laut.

Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi, SE, Ketua BPD Rensing Bat Nuruddin, M.Pd, Ketua PKK Kurniawati Hilmi, Ketua TPID Sakra Barat Mahdan, S.Pd.I beserta anggota dan perwakilan pemuda kreatif Rensing Bat.

Kedatangan tim tersebut di sambut langsung oleh kepala desa dan memperkenalkan bagaimana cara pembuatan dan cara kerja dari apa yang pernah di hasilkan oleh anak-anak muda kretif Desa Rensing Bat terutama dalam bidang tehnologi tepat guna (TTG) termasuk di antaranya adalah alat pendeteksi pencuri yang akan mesuk kerumah dan pencuri yang hendak mencuri Sepeda Motor.

Penjelasan tentang bagaimana awal terinspfirasinya pembuatan alat ini langsung di sampaikan oleh sang penemu yaitu pemuda asal RT 07 Dusun Lepok Desa Rensing Bat seorang mahasiswa di fakultas tehnik Elektronik di Universitas Mataram yang bernama M. Zohrul Himam.

Inovasi kedua yang langsung di jelaskan oleh seorang mahasiswa di Institut Seni Indonesia (ISI) Jokjakarta yang telah sukses menggarap dan membuat film fiksi berbahasa sasak tentang kehidupan masyarakat Desa Rensing Bat yang bermula dari keinginan kecil setelah mendapatkan bimbingan/pelatihan Multimedia  yang selenggarakan pemerintah Desa Rensing Bat beberapa waktu lalu.

Penjelasan ketiga adalah bagaimana pembuatan kue kering bernama Rengginang yang bahannya cukup sederhana berupa ubi kayu dan rumput laut langsung di peraktikkan di depan tim peneliti oleh ibu-ibu PKK yang di pandu oleh ketua Tim Penggerak PKK Kurniawati Hilmi.

Sebelum penjelasan-penjelasan tersebut dijelaskan, Kepala Desa Rensing Bat dalam sambutannya sedikit menyampaikan asal muasal dari terciptanya karya dari pemuda-pemuda ini setelah sebelumnya kami dari Pemerintah Desa menyelenggarakan pelatihan multimedia yang bertujuan membangun keinginan untuk berkarya, menciptakan sesuatu yang dapat mengangkat nama baik desa Rensing Bat, Kades juga melihat banyak sekali potensi-potensi yang di miliki desa untuk bisa di andalkan dan di jual sebagai penunjang ekonomi masyarakat yang harus bisa dikembangkan, terang Kades.

Sementara itu ketua TPID Mahdan dalam sambutannya mengatakan, kedatangan kami ke Desa Rensing Bat ini dalam rangka menindaklanjuti pertemuan kami bersama Bursa Inovasi Desa tingkat Kabupaten Lombok Timur pada tanggal 20 Desember tahun 2017 lalu yang sebelumnya kami di informasikan oleh pihak kabupaten untuk segera mencari temuan baru Inovasi desa yang ada di wilayah kerja kami untuk di ikut sertakan dalam progran Lomba Inovasi Desa tingkat kabupatan Lombok Timur nantinya.

Peria yang berprofesi sebagai guru ini juga bercerita perjalanannya ke desa-desa yang ada di Sakra Barat untuk mencari desa yang bisa mewakili Sakra Barat dalam lomba Inovasi Desa nantinya,tapi masih belum bisa menemukan desa selain Rensing Bat yang bisa ikutkan, akhirnya kami memutuskan untuk mendatangi desa Rensing Bat karena ternyata di sinilah semua keinginan kami itu bisa terjawab. Sahdan juga menambahkan, Desa Rensing Bat ternyata punya banyak pemuda kreatif yang mampu menjadikan desa ini bisa dikenal luas, Contohnya, pembuatan film berkelas seperti ini yang biasa dilakukan oleh orang-orang kelas atas, tapi hanya dengan bermodalkan kemauan, mereka mampu membangunnya dengan sempurna.

Sebelumnya, bulan April lalu tim dari Tehnologi Tepat Guna Kabupaten Lombok Timur pernah mendatangi Desa Rensing Bat untuk melihat secara langsung cara kerja dari alat tehnologi yang di temukan anak muda Rensing Bat ini dan sempat juga alat tersebut di ikutkan dalam lomba TTG tingkat Kabupaten dan mempersentasekan temuan itu di depan tim penilai.

Menurut penulis, Semua usaha yang maju dan berkembang hingga kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Sepertinya begitu mudah dan sederhana tinggal bagaimana kita mengembangkannya lebih kedepan untuk mampu bersaing melawan arus kemajuan tehnologi yang semakin berkembang, tetapi banyak yang mengabaikan ketika usaha yang telah dirasakan itu mencapai tingkat kemapanan malah tidak diperdulikan.

Kreatif dan inovatif dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam mencium peluang dan kemampuan membaca pasar agar tepat sasaran. Membangun desa misalnya, untuk mewujudkan desa yang mandiri dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam merealisasikiannya sehingga desa dapat memanfaatkan potensi fisik dan nonfisik yang dimilikinya, menjadikan desa modern dan hampir mirip dengan kehidupan perkotaan, masyarakatnya memiliki mata pencaharian yang beragam, serta sarana-prasarana yang telah maju. (a_m)