RENSINGBAT.DESA.ID_Berbagai upaya dilakukan pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten Lombok Timur guna mewujudkan ketahanan pangan sebagaimana yang dicanangkan pemerintah Pusat. Salah satu upaya yang saat ini sedang giat dilakukan adalah menganggarkan dana untuk pembangunan infrastruktur pertanian seperti pembangunan talud badan irigasi.
Seperti yang sudah dilakukan di salah satu saluran irigasi tersier di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur yaitu, pembangunan Saluran tersier Telabah Belik yang menghubungkan Rensing Bat dan Muntut Desa Rensing. Dari peninjauan pemberita ke lokasi pembangunan, terlihat hampir 99 % pengerjaannya sudah selesai dan siap untuk digunakan.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Subak Loker M.Yasin saat di temui Pemberita mengatakan, “Pembangunan Talud saluran Irigasi Telabah Belik ini adalah jawaban dari Proposal yang kami kirim setahun yang lalu dan mendapat tanggapan positif dari pihak BWS dari hasil survei yang pernah mereka lakukan. Pentaludan saluran irigasi Telabah Belik sepanjang kurang lebih 350 plus penambahan kurang lebih 30 meter ini di mulai pada 13 Mei 2018 lalu dari sawah H.Zainal Muttaqin sampai Bagik Gupung Yang langsung Pengerjaan pembangunan Taludnya dilakukan oleh P3A, Alhamdulillah sekarang pembangunan talud tersebut sudahpun siap hanya tinggal menunggu pemeriksaaan dari pihak BWS Nusa Tenggara”. Terang Yasin.
Sementara itu, Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi, SE menyampaikan ucapan berterima kasih kepada pemerintah Provinsi terutama kepada Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dan BWS Nusa Tenggara.
Sekarang Manfaat dari pembangunan saluruan irigasi tersier ini dapat kita rasakan manfaatnya, Sehingga kebutuhan air irigasi bagi para petani dapat terpenuhi dan tidak ada lagi keluhan tentang kebocoran yang kerap terjadi di sepanjang saluran tersebut. Diharapkan air irigasi dari Dam Pandan Duri juga bisa mengalir dengan lancar ke sawah-sawah petani, “Harap Kades
P3-TGAI merupakan salah satu kegiatan dari Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM). P3-TGAI merupakan lanjutan dari Program P4-ISDA yang telah dilaksanakan sejak tahun 2013 dan sekarang berganti nama menjadi P3-TGAI, walaupun demikian maksud dan pelaksanaannya hampir sama yaitu untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dalam kegiatan perbaikan, Rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi sesuai dengan kebutuhan dan prinsip kemandirian.
Fungsi pembangunan talud pada dinding saluran irigasi ini adalah untuk menahan tanah yang terletak di belakangnya, melindungi kondisi tanah di depannya, dan mencegah timbulnya bahaya longsor. Penyebabnya bisa bermacam-macam seperti berat tanah, berat benda, dan berat air yang terlampau berlebih. Sedangkan kegunaan talud secara khusus antara lain sebagai pelindung area tebing, pemelihara sarana dan prasarana, serta pemanfaatan ruang dari suatu pembangunan. (a_m)