RENSINGBAT.DESA.ID_Tradisi ngandang Dulang adalah sebuah tradisi turun temurun yang dilakukan saat lebaran dan peringatan hari besar Islam di Desa Rensing Bat. Ngandang dalam bahasa Indonesia berarti menghadap, sedangkan Dulang adalah sebuah Wadah yang terbuat dari Logam berbentuk bundar yang berukuran 50 sampai 60 Sentimeter.

Kata “Ngandang Dulang” adalah merupakan bahasa sasak yang di gunakan saat menghadap makanan atau Roah yang bertempat di Masjid, Mushalla atapun di Rumah.

Pelaksanaan ngandang dulang biasanya dilakukan ketika Lebaran Idul Fitri maupun Idul Adha dan saat peringatan hari besar Islam bagi suku sasak Lombok.

Tradisi Ngandang Dulang akan kita jumpai di daerah-daerah yang masih memegang teguh adat tradisi peninggalan orang-orang tua terdahulu, seperti yang terlihat di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur. Di setiap Peringatan Hari Besar Islam Masyarakat Desa Rensing Bat akan menggelar Roah yang di barangi dengan Ngandang Dulang dengan cara berkumpul dan saling berhadapan terdiri dari 2 sampai 4 orang per dulang yang di dalamnya berisi Makanan seperti Nasi, Lauk dan Kue mueh.

Pelaksanaan tradisi Ngandang Dulang biasanya juga dilaksanakan Sebagai rangkaian penutup hari raya Idul Fitri ataupun Idul Adha baik yang dilaksanakan di Masjid maupun Mushalla, jamaah akan menikmati hidangan “Ngandang Dulang” yang dibawa oleh ibu-ibu jamaah masjid ataupun Mushalla sebagai wujud kesyukuran atas nikmat yang Allah telah berikan dan bisa menyelesaikan ibadah puasa serta wujud mempertahankan budaya lokal yang sudah lama dilakukan oleh nenek moyang untuk menampakkan kebersamaan dan mempererat hubungan kekeluargaan terhadap masyarakat.(a_m)