KMI Nabbany-Lepok_ Musim panen padi sudah mulai di Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat sejak dua minggu lalu, ada pemandangan berbeda jika kita memasuki wilayah desa ini, sepanjang jalan kecamatan, jalan desa ataupun jalan dusun terlihat hamparan jemuran gabah milik para petani, pemandangan tahunan ini memang bukan hal baru. Uniknya, kegiatan tersebut udah berasa seperti tradisi tersendiri.

Meskipun tidak ada perintah atau anjuran untuk menjemur gabah di jalanan namun hal ini dilakukan karena tidak adanya lahan khusus dijadikan tempat menjemur padi. Menjemur gabah di desa Rensing Bat masih menggunakan sistem konvensional dengan mengandalkan sinar matahari tidak ada satupun yang menggunakan sistem modern (mesin).

Para petani berupaya untuk memanfaatkan sumber daya alam sebaik mungkin. Mereka mengetahui titik maksimal di mana sinar dan panas matahari dapat tersalurkan dengan baik. Maka jawabannya yang terbaik ada di pinggir jalan. Selain gak ada lahan, memang pinggir jalan merupakan tempat yang potensial untuk menjemur gabah.

Meskipun menjemur gabah dipinggir jalan penuh dengan resiko
seperti jemurannya dilindas pengendara kendaraan roda dua atau roda empat, bercampur batu krikil, tanah atau pasir, belum lagi dengan risiko lain seperti ayam yang menginjak-injak hingga numpang makan besar di jemuran gabah tersebut namun mereka sudah paham dengan segala risiko yang bakalan dihadapi.

Maknun, petani asal dusun tembok gading mengatakan bahwa para petani, saat ini tidak ada lagi lahan yang luas di permukiman yang bisa dipergunaan untuk menjemur padi. Akhirnya petani terpaksa menjemur di pinggir jalan, jalan-jalan rabat beton atau di atas loteng rumah. Selain itu ada juga menjemur padi di lapangan mini sepak bola di tanak kaken dusun tembok gading namun resiko harus siap menginap di sana untuk menjaga gabahnya.

Adapun tujuan gabah dijemur adalah untuk mengalami proses pengeringan, yaitu menurunkan kadar air gabah hingga titik siap giling, sekitar 14%.

Nah, dijemur dipinggir jalan dan biasanya sangat panjang dengan tujuan untuk memperluas permukaan, sehingga proses pengeringan cepat selesai, atau cepat mencapai 14%.

Gabah yang sudah dikeringkan akan disimpan dirumah masing-masing sebagai bekal kehidupan makan sehari-hari bisa digiling kapan saja dan juga untuk dijual tatkala harga gabah meningkat. Untuk penggilingan gabah masyarakat desa Rensing Bat mengandalkan mesin huller (penggiling padi) keliling berjalan yang datang dari luar desa atau sekarang ini di desa Rensing Bat sudah ada mesin penggiling berjalan milik Maknun petani sekaligus pengusaha gabah dan beras asal dusun Tembok Gading yang selalu stand bye di gudang nya disebelah selatan pekuburan umum Rensing Bat.