sid rensingbat.desa.id – Sejak di canangkan pemerintah pada tahun 2016 lalu, Keberadaan Kampung KB mulai berkembang pesat di Indonesia, Banyak Desa yang sudah membentuk kampung KB termasuk desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat.

Khusus di Kecamatan Sakra Barat, Desa pertama yang telahpun membentuk kampung KB afalah desa Rensing Raya dan yang terbaru adalah desa Rensing Bat.

Kampung KB merupakan Inovasi baru pemerintah pusat dalam mewujudkan keluarga sejahtera yang tidak lain tujuannya yang paling utama adalah untuk mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan keluarga yang bahagia dalam segala aspek.

Baca juga, Sekda Lotim Pimpin Rapat Keseragaman Data Program Sembako

Melalui inovasi tersebut, Pemerintah desa Rensing Bat khususnya, atas arahan dinas kesehatan kecamatan sakra barat dan Kabupaten Lombok Timur telahpun membentuk kampung KB yang diberinama “Arrahmah” yang berarti saling menyayangi.

Kampung sehat Arrahmah Desa Rensing Bat dibentuk pada tanggal 17 April 2021 yang dipusatkan di Posyandu “Pade Merembun” Dusun Rensing Bat yang kesemua pengurusnya di ambil dari 5 Kewilayahan Dusun yang ada.

Baca juga, BST Berakhir April 2021, Begini Penjelasan Menteri Sosial

Keberadaan kampung KB ini nanti di harap akan mendongkrak keluarga-keluarga yang sejahtera dan bermartabat serta bahagia dalam menyongsong perubaham zaman yang semakin ketat. Hal ini disampaikan Kepala Desa Rensing Bat sa’at penyusunan kepengurusan Kampung KB yang bertempat di kantor desa yang selanjutnya nanti menunggu jadwal dari pihak kecamatan untuk acara laonchingnya.

Berikut adalah penjelasan awal mulanya terbentuk tentang Kampung KB di Indonesia yang kami kutip dari Laman Web kominfo.go.id kamis, 22/04.

Baca juga, Berkah Ramadhan, KPM Rensing Bat Terima BST Bulan Maret & April

Kampung KB merupakan salah satu “senjata pamungkas” baru pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang “terlihat” oleh pandangan pemerintah.

Kampung KB, kedepannya akan menjadi ikon program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Baca juga, Masyarakat tidak ada alasan untuk tidak memiliki dokuman Adminduk

Prinsipnya Program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan.

Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, aspek pengendalian kuantitas penduduk, kedua, aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya.

Baca juga, Pajang APBDes Ditempat Umum, Wujud Nyata Keterbukaan Pemdes ke Masyarakat

Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga. Dalam PP disebutkan delapan fungsi keluarga meliputi (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi social budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.

Kampung KB juga merupakan wujud dari pelaksanaan agenda prioritas pembangunan Nawacita ke 3, 5, dan 8. Nawacita ketiga yaitu yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Nawacita kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Nawacita kedelapan yaitu melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Baca juga, Memahami Tentang SDGs Desa Pengertian dan Tujuannya

Kampung KB menjadi program inovatif yang strategis dalam mengejawantahkan program KKBPK secara paripurna di lapangan. Pasalnya, Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat.

Kampung KB merupakan Satuan wilayah setingkat RW/RT, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis.

Baca juga, Pemdes Rensing Bat Salurkan BLT-DD Januari 2021 ke KPM

Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Intinya program ini melibatkan semua sektor pembangunan. Dengan kata lain, Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan.

Manfaat lain adalah membangun masyarakat berbasis keluarga, menyejahterakan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor. Pembangunan lintas sektor dan kemitraan melibatkan peran bernagai pihak seperti swasta, provider, dan pemangku kepentingan lainnya.

Baca juga, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2021

Integrasi lintas sektor berupa pelayanan terpadu antar sektor yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti pelayanan KB, pelayanan pembuatan akta, pembangungan jalan dan jembatan, pembuatan ktp, pendiaan buku-buku bacaan, posyandu, PAUD, P2WKSS, dll.

Meski demikian, tidak semua kampung bisa masuk program Kampung KB. Ada kriteria yaitu utama wilayah dan khusus. Dalam hal kriteria utama, sebuah kampung harus memiliki syarat-syarat seperti jumlah keluarga miskin diatas rata-rata tingkat desa dimana Kampung/RW tersebut berada. Bagi yang membentuk setara Desa, jumlah keluarga miskin di Desa tersebut harus diatas rata-rata Kecamatan dimana Desa itu berada. Selain itu, syarat utama lainnya adalah pencapaian KB di desa tersebut sangat rendah.

Baca juga, Besaran Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat Desa Sesuai UU Desa

Dalam hal kriteria wilayah, setiap kampung KB harus memenuhi unsur seperti berada di wilayah kumuh, kampung pesisir atau nelayan, berada di Daerah Aliran Sungai (DAS), di daerah bantaran Kereta Api, Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotan), Terpencil, Wilayah Perbatasan, Kawasan Industri, Kawasan Wisata, Tingkat Kepadatan Penduduk Tinggi.

Sedangkan dalam hal kriteria khusus, dibutuhkan intervensi lintas sektor. Kampung KB wajib memiliki unsur antara lain pendidikan rendah dan infrastruktur kurang memadai. Untuk memenuhi kriteria tersebut, intervensi dari sektor lain sangat diperlukan